
Salah seorang warga Lingkungan IV Kelurahan Aur, Edi Aris Koto (48), Kamis malam mengatakan, surutnya banjir tersebut, mulai terlihat sejak pukul 24.00 WIB malam ini.
Banjir yang melanda kelurahan itu, menurut dia, ketinggiannya hanya tinggal kurang satu meter , sebelumnya hingga mencapai empat meter.
Bahkan, ratusan rumah yang berdiri di bantaran Sungai Deli tergenang air, namun tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. "Kalaupun ada,hanya beberapa orang penduduk mengalami luka kecil terkena seng saat berusaha menyelamatkan diri saat terjadinya banjir.Itu pun tidak sampai dirawat di rumah sakit," kata Aris.
Setelah banjir surut ratusan warga yang rumahnya terkena banjir terpaksa harus bekerja ekstra keras membersihkan lumpur dan sisa air yang tertinggal di dalam rumah. "Warga di lokasi tersebut hingga malam hari ini, terus mebersihkan rumah, karena berbagai kotoran dan sampah tertinggal di dalam rumah menimbulkan bau yang tidak sedap. Kotoran itu berasal dari Sungai Deli," ujarnya.
Ia mengatakan, jumlah warga yang rumahnya terkena banjir yang datang secara tiba-tiba itu, yakni 400 rumah di Lingkungan IV dan 300 rumah di Lingkungan III. "Satu unit rumah rusak milik Arifin yang bekerja sebagai tukang pangkas.Bangunan itu rusak karena dihantam banjir yang cukup deras," katanya.
Ketika ditanya kapan banjir itu diketahui, Aris mengatakan, sejak hujan lebat Rabu (5/1) pukul 23.00 WIB hingga Kamis dinihari. Hujan yang terjadi pada malam itu, tidak seperti biasanya.
Debit air Sungai Deli mulai tinggi, sehingga masyarakat di daerah itu mulai mengungsikan anak dan keluargam, serta barang perabot rumah tangga ke lokasi yang lebih aman. Dengan demikian, tidak ada korban jiwa.
"Masyarakat juga ada yang menyelamatkan dirinya ke atas rumah yang lebih tinggi.Sebab sebahagian bangunan rumah itu cukup tinggi dan ada lotengnya," kata Aris.
0 komentar:
Posting Komentar