Tulang Belakang (backbone) selalu dikaitkan untuk menunjukkan sesuatu yang vital, yang tanpa keberadaannya semua akan lumpuh dan tak berdaya. Bahkan dalam dunia IT -pun bagian yang vital dari susunan Network disebut dengan Backbone Network.
Beberapa hari terakhir ini, saya mendapatkan banyak hikmah dengan kejadian yang telah menimpa saya sehingga akhirnya banyak berurusan dengan Tulang Belakang. Saya mengalami musibah cedera tulang belakang yang penyebabnya tidak terduga. Ternyata hanya karena kecerobohan posisi tubuh yang salah ketika mengangkat beban yang lumayan berat. Sakit yang dirasakan membuat sulit bergerak dan beraktifitas, hingga akhirnya harus menjalani berbagai pemeriksaan dan tindakan fisioterapi.
Subhanallah, Allah SWT telah menciptakan tubuh manusia ini dengan sempurna, yang ditopang dengan susunan tulang belakang yang memanjang dari leher sampai ke selangkangan yang terdiri dari 33 ruas tulang yang masing-masing memiliki nama dan fungsinya sendiri. Di dalam susunan tulang tersebut terangkai pula rangkaian susunan syaraf, yang bila terjadi cedera di tulang belakang maka akan mempengaruhi syaraf-syaraf tersebut.Tulang belakang menjadi semacam gardu induk bagi 31 pasang urat saraf yang menjadi sistem saraf pusat yang mengatur semua sistem organ tubuh termasuk untuk sistem keseimbangan. Saraf-saraf ini keluar melalui bukaan-bukaan kecil di tulang belakang ke berbagai otot, organ-organ, bahkan ke jaringan kulit. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat saraf yang meneruskan impuls ke otak dan sebagai pusat gerak refleks. Rangsangan (impuls sensorik) yang mengenai organ reseptor merambat melalui tanduk dorsal menuju sumsum tulang belakang dan menjadi impuls motorik. Kemudian impuls keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju ke efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensorik dan akan menghantarkannya ke sel saraf motorik.
Jika terjadi subluksasi (pergeseran tulang belakang), maka sistem saraf akan luka dan aliran energi ke organ pun terganggu. Karena kompleksnya susunan tulang belakang, bahkan gerakan normal pada tulang belakang pun bisa menimbulkan gangguan, misalnya terjatuh, salah mengangkat beban, pergerakan pada satu sisi yang berulang, postur tubuh yang salah dapat mengganggu mekanisme tulang belakang. Itulah mengapa, trauma tulang belakang bisa mengakibatkan kelumpuhan.

Berikut adalah beberapa tips yang berguna agar kita bisa menjaga kondisi tulang belakang dalam berbagai aktifitas yang kita jalani:
1. Ketika akan mengangkat barang atau bayi dari lantai, tekuk lutut Anda, jangan membungkuk. Ketika Anda membungkuk dan mengangkat barang berat dari lantai, hal ini bisa menyakiti dan membebani tulang punggung dengan beban terberat. Salah-salah, malah bisa terjadi kram atau dislokasi. Ketika akan mengangkat barang berat dari lantai, usahakan untuk menjaga tulang belakang tetap lurus. Tekuk kaki Anda untuk menyejajarkan diri dengan barang tersebut. Angkat barang tersebut dekat dengan tubuh, lalu perlahan berdiri kembali.
2. Begitu pula ketika Anda akan menaruh barang berat ke tempat yang tingginya di atas kepala Anda, usahakan jangan mengangkat barang tersebut lebih tinggi dari pundak Anda. Jika Anda akan menyimpan barang berat di tempat yang tinggi, gunakan tangga atau kursi. Mengangkat beban berat di atas batas pundak Anda bisa menyebabkan tulang belakang mendapat tekanan yang sangat besar.
3. Ganti posisi sesering mungkin jika Anda harus berdiri dalam waktu lama. Misalnya saat Anda berdiri sambil menyetrika baju, gunakan dingklik atau kursi kecil untuk menaruh kaki Anda bergantian. Ini perlu untuk menyeimbangkan dan mengganti tumpuan berat badan. Berdirilah tegak, jangan membungkuk dengan kepala tegak.
4. Berjalanlah dengan tegak, dengan kepala menatap ke depan dan punggung lurus. Berjalanlah dengan postur tegak, pandangan ke depan, dan ujung-ujung kaki menunjuk ke lurus ke depan. Gunakan sepatu yang nyaman dan berhak tipis. Hindari berdiri dengan posisi yang sama dalam waktu lama. Jangan berjalan membungkuk, hindari menggunakan sepatu berhak tinggi dalam waktu lama.
5. Ketika di dalam mobil, duduklah tegak, majukan tempat duduk pengendara agar kaki Anda lebih dekat dengan pedal. Usahakan kedua lutut Anda sejajar dengan pinggul. Sokong punggung bagian bawah dengan handuk gulung atau penyokong tulang belakang khusus. Jangan duduk terlalu jauh dari setir. Perhatikan kaki Anda ketika menginjak pedal. Jika terlalu jauh, dekatkan, karena ketika otot kaki tiba-tiba meregang tanpa pemanasan bisa menyebabkan kram dan tekanan di tulang punggung.
6. Saat duduk di depan komputer atau di depan televisi yang biasanya akan berlangsung lama, pastikan paha Anda sejajar dengan lantai, jangan sampai kaki menekuk terlalu tinggi (berarti lutut Anda lebih tinggi dari paha) atau kaki Anda menggantung jauh dari lantai. Biarkan kedua telapak kaki Anda rata di lantai dan punggung Anda mendapatkan dukungan dari belakang kursi. Untuk lebih amannya, berikan gulungan handuk di bagian punggung bawah. Pastikan pandangan Anda lurus ke depan, tidak menunduk atau melihat ke atas. Posisi yang tak nyaman dalam waktu lama bisa menyebabkan kram otot.
7. Saat tidur, manusia memang memiliki kebiasaan dan posisi nyamannya masing-masing. Namun, untuk menjaga agar tulang punggung tetap baik, pastikan tempat tidurnya cukup keras dan rata. Ketika tidur dengan posisi menyamping, tekuk sedikit lutut, biarkan kedua lutut tersebut bertumpukan. Jika Anda tidur telentang, berikan bantal kecil di bawah lutut. Hindari tidur telungkup, karena ini bisa menyakiti tulang belakang Anda. Hindari tidur di media yang terlalu lembut, seperti sofa, karena hal ini tidak bisa menyokong tulang punggung.

0 komentar:
Posting Komentar